TANDA
BAHAYA DI LABORATORIUM
Jika
kita sering menjumpi pada suatu kemasan bahan kimia berbahaya pasti ada
simbol-simbol yang merupakan tanda bahaya yang mengandung arti tertentu,
contohnya simbol gambar tengkorak, simbol gambar X atau yang lainnya.
Dibawah
ini adalah penjelasan mengenai simbol gambar dan artinya pada bahan kimia
berbahaya :
Simbol
Toxic (Beracun) Huruf Kode “ T “
Formulasi
dan Bahan yang ditandai dengan simbol beracun "Toxic" dapat
menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada
konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut
(ingestion) atau kontak dengan kulit. Bahan karsinogenik dapat menyebabkan
kanker atau meningkatkan timbulnya kanker jika masuk ke tubuh.
Contoh
bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-solven seperti metanol (Toksik) dan
Benzene (Toksik, Karsinogenik).
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi
bahaya "Very Toxic" dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau
kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh
melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit.
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium
sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin.
Bahan dan formulasi dengan notasi "Corrosive" adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH kurang dari 2 atau pH lebih dari 11,5), ditandai sebagai bahan korosif.
Contoh
bahan dengan sifat tersebut misalnya asam mineral seperti HCl dan H2SO4 maupun
basa seperti larutan NaOH yang kurang dari 2%.
• Simbol Harmful (Berbahaya) Huruf Kode “ Xn “
Bahan
dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya "Harmful" memiliki
merusak kesehatan sedang jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut
(ingestion) atau kontak dengan kulit.
Contoh
bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya solven 1,2-etane-1, 1,2 diol atau
etilen glikol (berbahaya) dan diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik).
Bahan-bahan yang merusak jaringan (Tissue Destroying Substances) yang meliputi
sub grup bahan bahan korosif dan bahan iritan.
Bahan dan formulasi dengan notasi berbahaya bagi lingkungan adalah dapat menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisme) dan menyebabkan gangguan ekologi.
Contoh
bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya tributil timah kloroda,
tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum
bensin.(SELARAS)
Bahan dan formulasi
dengan notasi "Irritant" adalah tidak korosif tetapi dapat
menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.
Frase R untuk bahan
atau formula irritant adalah R36, R37, R38 dan R41.
Contoh bahan dengan sifat
tersebut misalnya isopropilamina, kalsium klorida serta asam dan basa encer.
• Explosive (bersifat mudah meledak)
Huruf kode: E
Bahan dan
formulasi yang ditandai dengan notasi
bahaya EXPLOSIVE dapat meledak dengan
pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan
dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan propagasi gelombang udara yang bergerak
sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang diberikan
dalam Law for Explosive Substances.
Di laboratorium,
campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan bahan mudah terbakar atau bahan
pereduksi dapat meledak. Sebagai contoh, asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi
dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau
bekerja dengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan dan pengalaman praktis maupun keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan
bahan-bahan tersebut kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk
penanganan maupun persediaan/cadangan.
Frase-R untuk bahan
mudah meledak : R1, R2 dan R3
Sebagai contoh untuk
bahan yang dijelaskan di atas adalah 2,4,6-trinitro toluena (TNT)
Keamanan : Hindari pukulan/benturan, gesekan,
pemanasan, api dan sumber nyala lain
bahkan tanpa oksigen atmosferik.
• Oxidizing (pengoksidasi)
- Huruf kode: O
- Bahan-bahan dan formulasi yang
ditandai dengan notasi bahaya OXIDIZING biasanya tidak mudah terbakar.
Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah
terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan.
Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like)
dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik.
- Frase-R untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9
- Contoh bahan tersebut adalah kalium
klorat dan kalium permanganat juga asam nitrat pekat.
- Keamanan : Hindari panas serta bahan mudah terbakar dan reduktor
Huruf kode:F+
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai
dengan notasi bahaya EXTREMELY FLAMMABLE
merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C)
dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +35oC). Bahan amat
sangat mudah terbakar berupa gas dengan
udara dapat membentuk suatu campuran
bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.
Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar : R12
Contoh bahan dengan sifat tersebut adalah dietil eter (cairan) dan
propane (gas)
Keamanan: Hindari campuran dengan udara
dan hindari sumber api.
·
Highly flammable (sangat mudah terbakar)
- Huruf kode: F
- Bahan dan formulasi ditandai dengan
notasi bahaya HIGHLY FLAMMABLE adalah subyek untuk self-heating dan
penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik
nyala rendah (di bawah +21oC). Beberapa bahan sangat mudah terbakar
menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh
kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada temperatur
kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga diberi
label sebagai highly flammable.
- Frase-R untuk bahan sangat mudah
terbakar : R11
- Contoh bahan dengan sifat tersebut
misalnya aseton dan logam natrium, yang sering digunakan di laboratorium
sebagai solven dan agen pengering.
- Keamanan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan api, setra hindari pengaruh pada kelembaban tertentu.
Huruf
kode: tidak ada
Tidak
ada simbol bahaya diperlukan untuk melabeli bahan dan formulasi dengan notasi
bahaya FLAMMABLE. Bahan dan formulasi likuid yang memiliki titik nyala antara
+21oC dan +55oC dikategorikan sebagai bahan mudah terbakar (Flammable).
Frase-R
untuk bahan mudah terbakar : R10
Contoh
bahan dengan sifat tersebut misalnya minyak terpentin.
Keamanan
: Hindari atau jauhkan dari api terbuka, sumber api dan loncatan api.
• Flammable Solid ( padatan mudah terbakar)
- Padatan yang mudah terbakar
didefinisikan sebagai padatan yang memenuhi salah satu syarat dibawah ini
:
- • Merupakan bahan peledak basah,
Merupakan zat yang dapat bereaksi sendiri, karena tidak stabil terhadap
panas dan terdekomposisi menghasilkan panas (walaupun tanpa oksigen dari
udara), Padatan yang mudah sekali terbakar.
- • Pembakaran spontan harus mengikuti
salah satu syarat : Bahan yang bereaksi dengan air dan menimbulkan panas
serta api (pyrophoric material) adalah suatu cairan atau padatan (banyak
atau sedikit jumlahnya) yang dalam 5 (lima) menit berada di udara bebas
tanpa disulut api dapat terbakar (menimbulkan api) dengan sendirinya.
- Keamanan : Hindari panas atau bahan
mudah terbakar dan reduktor serta hindari kontak dengan air apabila
bereaksi dengan air dan menimbulkan panas serta api.
- Very toxic (sangat beracun)
Huruf kode:
T+Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya VERY TOXIC dapat
menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau
kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk
ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak dengan
kulit.
LD50 oral (tikus)
≤ 25 mg/kg berat badan
LD50 dermal (tikus atau
kelinci) ≤ 50
mg/kg berat badan
LC50 pulmonary (tikus) untuk
aerosol /debu ≤ 0,25 mg/L
LC50 pulmonary (tikus) untuk
gas/uap ≤ 0,50 mg/L
Frase-R
untuk bahan sangat beracun : R26, R27 dan R28
Contoh bahan
dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene
dan atripin
|
SUMBER :
http://alchemistbio1.blogspot.co.id/2013/09/tanda-bahaya-di-laboratorium_5.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar