ASSALAMUALAIKUM WR. WB.
Hay guys,, apa kabar..?
Masih di blognya Tuyul Fisika, blog paling seru buat nyuri ilmu yang semoga
bermanfaat buat teman-teman semuanya...
Kali ini mimin mau nge-Share gimana cara yang baik buat membawa,
menggunakan dan menyimpan alat-alat laboratorium IPA.
Nah untuk lebih jelasnya lagi, yuk kita
baca penjelasan di bawah ini
Perlakuan yang baik dan
benar dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium
IPA
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium IPA memerlukan
perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang
salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium
IPA dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja
serta dapat menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan alat dan bahan di
laboratorium IPA secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran
kegiatan.
Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti:
1. Membawa alat sesuai
petunjuk penggunaan
2. Menggunakan alat sesuai
petunjuk penggunaan.
3. Menjaga kebersihan alat
4. Menyimpan alat
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di
laboratorium:
1. Aman
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.
2. Mudah dicari
Untuk memudahkan mencari letak masing–masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
Untuk memudahkan mencari letak masing–masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
3. Mudah diambil
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.
Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat, pokok
bahasan, golongan percobaan dan bahan pembuat alat:
1. Pengelompokan alat–alat
fisika berdasarkan pokok bahasannya seperti: Gaya dan Usaha (Mekanika), Panas,
Bunyi, Gelombang, Optik, Magnet, Listrik, Ilmu, dan Alat reparasi.
2. Pengelompokan alat–alat
biologi menurut golongan percobaannya, seperti: Anatomi, Fisiologi, Ekologi dan
Morfologi.
3. Pengelompokan alat–alat
kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut seperti: logam, kaca, porselen,
plastik dan karet.
Jika alat laboratorium dibuat dari beberapa bahan, alat itu dimasukkan ke
dalam kelompok bahan yang banyak digunakan.
Penyimpanan alat dan bahan selain berdasar hal – hal di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Mikroskop disimpan dalam
lemari terpisah dengan zat higroskopis dan dipasang lampu yang selalu menyala
untuk menjaga agar udara tetap kering dan mencegah tumbuhnya jamur.
2. Alat berbentuk set,
penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak terpasang.
3. Ada alat yang harus
disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan dan beaker glass.
4. Alat yang memiliki bobot
relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya tidak melebihi tinggi bahu.
5. Penyimpanan zat kimia
harus diberi label dengan jelas dan disusun menurut abjad.
6. Zat kimia beracun harus
disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci, zat kimia yang mudah menguap harus
disimpan di ruangan terpisah dengan ventilasi yang baik.
Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat. Apabila alat
itu sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah diambil.
Alat–alat yang boleh diambil oleh siswa dengan sepengetahuan guru pembimbing,
hendaknya diletakkan pada meja demonstrasi atau di lemari di bawah meja keramik
yang menempel di dinding. Contoh alat yangdapat diletakkan di meja demonstrasi
adalah: kaki tiga, asbes dengan kasa dan tabung reaksi.
Penyimpanan dan pemeliharaan alat / bahan harus memperhitungkan sumber kerusakan alat dan bahan. Sumber kerusakan alat dan bahan akibat lingkungan meliputi hal – hal berikut:
1. Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air (memilki kelembaban). Kandungan ini memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan membuat kusam logam lainnya seperti tembaga dan kuningan. Usaha untuk menghindarkan barang tersebut terkena udara bebas seprti dengan cara mengecat, memoles, memvernis serta melapisi dengan khrom atau nikel. Kontak dengan udara bebas dapat menyebabkan bahan kimia bereaksi. Akibat reaksi bahan kimia dengan udara bebas seperti timbulnya zat baru, terjadinya endapan, gas dan panas. Dampaknya bahan kimia tersebut tidak berfungsi lagi serta dapat menimbulkan kecelakaan dan keracunan.
Udara mengandung oksigen dan uap air (memilki kelembaban). Kandungan ini memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan membuat kusam logam lainnya seperti tembaga dan kuningan. Usaha untuk menghindarkan barang tersebut terkena udara bebas seprti dengan cara mengecat, memoles, memvernis serta melapisi dengan khrom atau nikel. Kontak dengan udara bebas dapat menyebabkan bahan kimia bereaksi. Akibat reaksi bahan kimia dengan udara bebas seperti timbulnya zat baru, terjadinya endapan, gas dan panas. Dampaknya bahan kimia tersebut tidak berfungsi lagi serta dapat menimbulkan kecelakaan dan keracunan.
2. Air dan asam - basa
Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih, jauh dari air, asam dan basa. Senyawa air, asam dan basa dapat
menyebabkan kerusakan alat seperti berkarat, korosif dan berubah fungsinya. Bahan kimia yang bereaksi dengan zat kimia lainnya menyebabkan bahan tersebut tidak berfungsi lagi dan menimbulkan zat baru, gas, endapan, panas serta kemungkinan terjadinya ledakan.
Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih, jauh dari air, asam dan basa. Senyawa air, asam dan basa dapat
menyebabkan kerusakan alat seperti berkarat, korosif dan berubah fungsinya. Bahan kimia yang bereaksi dengan zat kimia lainnya menyebabkan bahan tersebut tidak berfungsi lagi dan menimbulkan zat baru, gas, endapan, panas serta kemungkinan terjadinya ledakan.
3. Suhu
Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan :alat memuai atau mengkerut, memacu terjadinya oksidasi, merusak cat serta mengganggu fungsi alat elektronika.
Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan :alat memuai atau mengkerut, memacu terjadinya oksidasi, merusak cat serta mengganggu fungsi alat elektronika.
4. Mekanis
Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan tekanan yang besar. Gangguan mekanis dapat menyebabkan terjadinya kerusakan alat / bahan.
Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan tekanan yang besar. Gangguan mekanis dapat menyebabkan terjadinya kerusakan alat / bahan.
5. Cahaya
Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari sengatan matahari secara langsung. Penyimpanan bagi alat dan bahan yang dapat rusak jika terkena cahaya matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam lemari tertutup. Bahan kimianya sebaiknya disimpan dalam botol yang berwarna gelap.
Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari sengatan matahari secara langsung. Penyimpanan bagi alat dan bahan yang dapat rusak jika terkena cahaya matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam lemari tertutup. Bahan kimianya sebaiknya disimpan dalam botol yang berwarna gelap.
6. Api
Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga, disebut sebagai segitiga api. Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar, adanya panas yang cukup tinggi, dan adanya oksigen. Oleh karenanya penyimpanan alat dan bahan laboratorium harus memperhatikan komponen yang dapat menimbulkan kebakaran tersebut.
Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga, disebut sebagai segitiga api. Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar, adanya panas yang cukup tinggi, dan adanya oksigen. Oleh karenanya penyimpanan alat dan bahan laboratorium harus memperhatikan komponen yang dapat menimbulkan kebakaran tersebut.
Cara menyimpan alat laboratorium IPA
Cara menyimpan alat laboratorium IPA dengan memperhatikan bahan pembuat
alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya.
Penyimpanan alat menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola
laboratorium dan diketahui oleh pengguna /praktikan.
Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat di laboratorium, maka sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing. Alat yang rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada tempat tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus dan buku inventaris laboratorium IPA.
Cara menyimpan bahan laboratorium IPA
Cara menyimpan bahan laboratorium IPA dengan memperhatikan kaidah
penyimpanan, seperti halnya pada penyimpanan alat laboratorium. Sifat
masing-masing bahan harus diketahui sebelum melakukan penyimpanan, seperti:
1. Bahan yang dapat bereaksi
dengan kaca sebaiknya disimpan dalam botol plastik.
2. Bahan yang dapat
bereaksi dengan plastik sebaiknya disimpan dalam botol kaca.
3. Bahan yang dapat berubah
ketika terkenan matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam botol gelap dan
diletakkan dalam lemari tertutup. Sedangkan bahan yang tidak mudah rusak oleh
cahaya matahari secara langsung dalam disimpan dalam botol berwarna bening.
4. Bahan berbahaya dan
bahan korosif sebaiknya disimpan terpisah dari bahan lainnya.
5. Penyimpanan bahan
sebaiknya dalam botol induk yang berukuran besar dan dapat pula menggunakan
botol berkran. Pengambilan bahan kimia dari botol sebaiknya secukupnya saja
sesuai kebutuhan praktikum pada saat itu. Sisa bahan praktikum disimpam dalam
botol kecil, jangan dikembalikan pada botol induk. Hal ini untuk menghindari
rusaknya bahan dalam botol induk karena bahan sisa praktikum mungkin sudah
rusak atau tidak murni lagi.
6. Bahan disimpan dalam
botol yang diberi simbol karakteristik masing-masing bahan.
Sekian penjelasan yang dapat mimin sampaikan, semoga bermanfaat
ya guys..
WASSALAMUALAIKUM WR.WB.
Sumber Rujukan : https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=11&idmateri=240&mnu=Materi3&kl=7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar