Setiap
laboratorium tentunya memiliki rangkaian proses pada setiap pelaksanaan
praktikum. Proses pada pelaksanaan ini harus dirancang dan dikembangkan dengan
baik. Hal ini untuk menghindari kecelakaan atau kerusakan selama praktikum itu dilaksanakan. Untuk itu perlu dibuat
suatu prosedur tetap yang bersifat standar, sehingga pelaksanaan praktikum
terlaksana dengan baik dengan langkah-langkah yang tidak berubah. Prosedur ini
dirasa perlu apalagi dengan mempertimbangkan keselamatan dan terlaksananya proses
praktikum itu dengan baik dan sesuai dengan kurikulum yang ada. Prosedur yang
bersifar standar itu juga sebagai tindakan antisipasi agar guru maupun siswa dapat
menjalani pekerjaan mereka sesuai prosedur saat berada di dalam laboratorium.
SOP
mengatur bagaimana proses praktikum dilakukan, siapa yang harus mengerjakan,
siapa yang bertanggung jawab, siapa yang memberi persetujuan, kapan dilakukan,
alat dan bahan apa yang harus disiapkan dan keterangan pendukung praktikum lainnya.
Pada dasarnya, SOP merupakan sebuah alat manajemen untuk membuat keseragaman
pola pelaksanaan praktikum, keseragaman pola kerja dilaksanakannya sebuah
praktikum. SOP sangat dibutuhkan dalam praktikum di dalam sebuah labor sebagai pedoman dalam melakukan suatu proses
pelaksanaan praktikum tersebut. Bisa dibayangkan, tanpa pedoman yang baku (SOP)
tentunya akan menimbulkan kebingungan di antara guru dan siswa. Permasalahan
yang ada dapat saja tidak hanya terjadi satu atau dua kali, namun muncul
berulang-ulang. Untuk itu perlu sekali agar guru dan siswa mengetahui SOP saat
akan melaksanakan praktikum di laboratorium.
Berikut
adalah SOP pelaksanaan praktikum fisika di Sekolah Menengah Atas Negeri X :
1.
Kepala sekolah
Guru terlebih dalu meminta izin
kepada kepala sekolah untuk melaksanakan sebuah praktikum di laboratorium
sesuai kurikulum dan standar kompetensi yang ada.
2.
Waka. kurikulum sekolah
Kepala sekolah akan memberi tahu
kepada wakil kurikulum mengenai palaksanaan praktikum tersebut apakah sudah
sesuai dengan kurikulum yang ada di sekolah dan standar kompetensi yang
diinginkan.
3.
Koordinator laboratorium sekolah
Mengkoordinasi laboratorim yang akan
dipakai saat akan melaksanakan praktikum.
4.
Kepala lab. ipa
Merencanakan dan mengadakan alat dan
bahan untuk kegiatan praktikum. Melaksanakan perbaikan dan pemeliharaan
fasilitas yang telah ada di laboratorium.
5.
Teknisi laboratorium ipa
Penanggungjawab laboratorium secara
teknis. Mendata kebutuhan alat dan bahan untuk kegiatan praktikum. Mengusulkan
kebutuhan alat dan bahan untuk kegiatan praktikum kepada kalab. Membantu guru
dalam menyiapkan kegiakan praktikum yang akan dilaksanakan. Menjaga kebersihan
dan keamanan laboratorium.
6.
Laboran lab. Ipa fisika
·
Melakukan pendataan barang yang
dibutuhkan sesuai dengan fungsinya
·
Memberikan laporan kondsi barang atau
alat dan bahan yang akan digunakan saat praktikum
·
Mengatur jadwal pelalsanaan praktikum
·
Membantu guru untuk mengawasi penggunaan
barang
7.
Guru
Memberi pengarahan kepada siswa
dalam melaksanakan kegiatan praktikum sesai dengan prosedur kerja yang telah
disediakan.
8.
Siwa
Melaksanakan kegiatan praktikum sesuai dengan
tujuan dan prosedur yang telah diberikan oleh guru. Melaporkan hasil praktikum
yang telah dilaksanakan sesuai dengan data yang diperoleh saat praktikum dan
mampu mengaitkannya dengan teori yang telah dipelajari sebelumnya terkait
dengan praktikum yang telah dilaksanakan.
Dengan terlaksananya SOP di atas, maka resiko rusaknya alat dan bahan akan semakin kecil, keselamatan dan keamanan praktikum pun akan lebih meningkat.
hanya sekian penjelasan mengenai SOP, semoga bermanfaat :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar