Jumat, 19 Mei 2017

Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat dan Pentingnya Media Pembelajaran Bagi Guru dan Siswa

Media Pembelajaran adalah hal yang sangat urgen dalam proses pembelajaran. Kenapa demikian? Karena kualitas pembelajaran tidak bisa hanya ditentukan dari kompetensi guru yang memadai saja, namun guru yang berkualitas membutuhkan alat yang mampu mempermudah seorang guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Tentu tujuanya adalah agar peserta didik lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dengan kata lain media pembelajaran menjadi alat bantu seorang guru dalam memberikan pemahaman kepada seorang siswa. 

Disamping itu proses pembelajaran yang disampaikan dengan menggunakan media pembelajaran juga akan membuat proses belajar mengajar lebih efisien, siswa lebih mudah menangkap materi yang disampaikan dan tentu lebih menyenangkan. Sehingga siswa tidak jenuh di kelas, semisal seorang guru yang mengajar di kelas hanya berceramah di depan saja, awal masuk sampai akhir jam, maka yang ada siswa akan jenuh dan cenderung bermain sendiri. Pada akhirnya materi yang disampaikan tidak akan sampai pada siswa - siswa. 

Banyak sekali manfaat yang didapatkan dari penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Berikut manfaat yang bisa diperoleh dari penggunaan media pembelajaran :

1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi kepada siswa
Contoh seorang guru yang sedang menerangkan tentang tindakan jujur jika hanya diterangkan saja tanpa ada contoh secara visual maupun gambar, siswa hanya akan berangan - angan saja tentang informasi yang disampaikan guru. Namun jika disajikan contoh dalam bentuk visul maupun gambar siswa akan langsung bisa menangkap seperti apakah tindakah yang tidak jujur itu. 

2. Meningkatkan Motifasi belajar siswa. 
Penyampaian materi secara lisan saja biasanya membuat orang yang mendengarkannya menjadi bosan, apalagi anak - anak yang kecenderungannya suka bermain. Namun berbeda jika dalam penyampaian materi dengan cara menggunakan media pembelajaran, siswa akan jauh lebih termotivasi dan lebih terfokus, karena media pembelajaran itu bersifat menarik contoh seperti gambar, visual, audio visual atau bahkan langsung disampaikan di alam sekitar. 

3. Metode Pembelajaran menjadi lebih bervariasi. 
Semakin banyak media yang digunakan maka semakin banyak pula metode pembelajaran yang akan digunakan. Dan semakin banyak metode yang digunakan maka siswa tidak akan jenuh menerima materi. Oleh karena itu penyampaian materi secara verbal dengan tutur kata perlu untuk ditambah dengan metode - metode lainya. 

4. Pembelajaran lebih bersifat kegiatan belajar. 
Terkadang sering kita temukan di sekolah - sekolah dimana proses pembelajaran itu hanya berjalan satu arah, dalam hal ini dalah proses mengajar saja. Sehingga siswa tidak dilibatkan dalam proses tersebut dan hanya mendengarkan informasi saja. Pada akhirnya pembelajaran tidak berjalan maksimal. Oleh karenanya media pembelajaran sangat penting dan diperlukan agar proses pembelajaran lebih interaktif.
5. Waktu dan tenaga lebih efisien
Penyampain materi secara verbal dengan tutur kata tentu membutuhkan tenaga dan waktu. Kenapa tidak, seorang guru harus menerangkan panjang lebar agar siswa bisa memahami materi tersebut dan itu membutuhkan tenaga yang ekstra dan tentunya waktu yang panjang. Contoh seorang guru yang ingin menjelaskan tentang Gunung misalnya. Ia butuh menerangkan tentang bentuknya, tingginya, permukaanya dan lain sebagainya. Namun dengan media cukup disajikan gambar gunung siswa akan paham sendiri. Jadi waktunya jauh lebih efisien.

6. Meningkatkan Kualitas Basil Belajar ( Output )
Inilah yang paling penting dari semua proses pembelajaran yaitu mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Nah, media pembelajaran mampu menjadi penopang tercapainya output yang berkualitas.
Penggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat mengakibatkan keinginan dan minat yang baru, memberikan rangsangan serta motivasi bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Manfaat media dalam proses belajar mengajar adalah mempermudah dan memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga proses belajar mengajar akan lebih efektif dan efesien. 

Manfaat media pembelajaran menurut para ahli:
a.       Menurut Kemp dan Dayton manfaat media pembelajaran, yaitu:
1.      Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
2.      Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
3.      Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4.      Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
5.      Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
6.      Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
7.      Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
8.      Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
b.      Menurut Achsin (1986:17:18) menyatakan bahwa tujuan manfaat media pembelajaran, yaitu
1.      Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna.
2.      Untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi kepada anak didik.
3.      Untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik.
4.      Untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang
disampaikan oleh guru/ pendidik.
5.      Untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.
c.       Menurut sudrjana, dkk. (2002:2) menyatakan bahwa tujuan pemanfaatan media, yaitu
1.      Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi.
2.      Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami.
3.      Metode mengajar akan lebih bervariasi.
4.      Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
Manfaat secara umum penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu:
1.      Media dapat menarik perhatian anak didik sehingga anak didik menyukai materi pengejaran.
2.      Media pengajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman belajar anak didik berdasarkan latar belakang sosial ekonomi.
3.      Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih mudah.
4.      Media pembelajaran memberikan kesan yang nyata, misalnya bahan ajar yang tidak dapat dibawa secara langsung dalam proses belajar mengajar, maka digunakan media pembelajaran agar merpermudah berjalannya belajar mengajar.
5.      Media pembelajaran menumbuhkan kemampuan didik untuk belajar secara mandiri berdasarkan materi yang digunakan menggunakan media pembelajaran.
6.      Media pengajaran dapat mengurangi adanya perkatan-perkataan maupun ucapan-ucapan dalam suatu proses pemberian materi.





Daftar Pustaka:
Yulianto irfan. 2015. Manfaat media pembelajaraan bagi guru dan siswa. Diunduh dari
aninomouse. (). Manfaat media dalam pembelajaran. Diunduh dari

https://filesmadrasah.blogspot.co.id/2016/05/manfaat-dan-pentingnya-media-pembelajaran-bagi-guru.html

BISNIS KECANTIKAN MAHASISWA

Penasan sama masker yang bisa membuat wajah menjadi kinclong dengan HARGA SPESIAL cuma Rp.25.000/kotak???
1 kotak isi 10 pcs

KUY KEPOIN DI BAWAH INI.....!!!!



Melakukan perawatan kecantikan kulit dengan menggunakan masker lumpur naturgo ini dapat membuat kulit menjadi lebih sehat dan dapat membuat toksin yang menumpuk pada kulit akan terangkat dengan baik, sehingga kulit akan tampak lebih bersih, halus dan menjadikan kulit manjadi lebih kencang.
Masker Naturgo Review

Manfaat Masker Naturgo
Selain itu, masker lumpur ini mampu mengatasi masalah kulit lainnya seperti:
Setelah anda melakukan perawatan kecantikan dengan menggunakan masker naturgo ini, hasilnya akan terlihat setelah anda melakukan perawatan minimal 3 kali pemakaian. Kulit wajah anda akan tampak lebih cerah dan segar pada awal pemakaian. Maka tak heran jika para dokter kulit merekomendasikan produk kecantikan ini, ini dikarenakan masker ini mampu mengatasi masalah kulit dengan sangat baik dan hasilnya yang maksimal.
Masker lumpur ini dapat bekerja dengan baik pada saat pemakaian, masker ini dapat merangsang proses pembentukan kolagen dan juga mampu mengembalikan elastis pada jaringan kulit yang baru. Maka tak heran, jika dilakukan perawatan dengan rutin dan teratur dapat menjadikan kulit anda kencang, kenyal, lembab dan membantu menghilangkan kerutan-kerutan halus pada kulit wajah.

kuy buruan order masker Naturgo yang bisa bikin wajah kamu kinclong!!!
super murah, super manfaatnya!!
Untuk pemesanan :
cp. Puji Lestari
pin : 5210142F
no. hp : 082261232373
AYO BURUAN, STOCK TERBATAS!!

Rabu, 17 Mei 2017

PERAWATAN YANG BAIK DAN BENAR ALAT-ALAT LABORATORIUM IPA


ASSALAMUALAIKUM WR. WB.

Hay guys,, apa kabar..?
Masih di blognya Tuyul Fisika, blog paling seru buat nyuri ilmu yang semoga bermanfaat buat teman-teman semuanya...
Kali ini mimin mau nge-Share gimana cara yang baik buat membawa, menggunakan dan menyimpan alat-alat laboratorium IPA.
Nah untuk lebih jelasnya lagi, yuk kita baca penjelasan di bawah ini



Perlakuan yang baik dan benar dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium IPA

Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium IPA memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium IPA dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan alat dan bahan di laboratorium IPA secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan.


Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti:
1.     Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan
2.     Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan.
3.     Menjaga kebersihan alat
4.     Menyimpan alat
 

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di laboratorium:
1.     Aman
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.
2.     Mudah dicari
Untuk memudahkan mencari letak masing–masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
3.     Mudah diambil
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.
Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat, pokok bahasan, golongan percobaan dan bahan pembuat alat:
1.     Pengelompokan alat–alat fisika berdasarkan pokok bahasannya seperti: Gaya dan Usaha (Mekanika), Panas, Bunyi, Gelombang, Optik, Magnet, Listrik, Ilmu, dan Alat reparasi.
2.     Pengelompokan alat–alat biologi menurut golongan percobaannya, seperti: Anatomi, Fisiologi, Ekologi dan Morfologi.
3.     Pengelompokan alat–alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut seperti: logam, kaca, porselen, plastik dan karet.
Jika alat laboratorium dibuat dari beberapa bahan, alat itu dimasukkan ke dalam kelompok bahan yang banyak digunakan.

Penyimpanan alat dan bahan selain berdasar hal – hal di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1.     Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis dan dipasang lampu yang selalu menyala untuk menjaga agar udara tetap kering dan mencegah tumbuhnya jamur.
2.     Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak terpasang.
3.     Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan dan beaker glass.
4.     Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya tidak melebihi tinggi bahu.
5.     Penyimpanan zat kimia harus diberi label dengan jelas dan disusun menurut abjad.
6.     Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci, zat kimia yang mudah menguap harus disimpan di ruangan terpisah dengan ventilasi yang baik.
Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat. Apabila alat itu sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah diambil. Alat–alat yang boleh diambil oleh siswa dengan sepengetahuan guru pembimbing, hendaknya diletakkan pada meja demonstrasi atau di lemari di bawah meja keramik yang menempel di dinding. Contoh alat yangdapat diletakkan di meja demonstrasi adalah: kaki tiga, asbes dengan kasa dan tabung reaksi.

Penyimpanan dan pemeliharaan alat / bahan harus memperhitungkan sumber kerusakan alat dan bahan. Sumber kerusakan alat dan bahan akibat lingkungan meliputi hal – hal berikut:
1.     Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air (memilki kelembaban). Kandungan ini memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan membuat kusam logam lainnya seperti tembaga dan kuningan. Usaha untuk menghindarkan barang tersebut terkena udara bebas seprti dengan cara mengecat, memoles, memvernis serta melapisi dengan khrom atau nikel. Kontak dengan udara bebas dapat menyebabkan bahan kimia bereaksi. Akibat reaksi bahan kimia dengan udara bebas seperti timbulnya zat baru, terjadinya endapan, gas dan panas. Dampaknya bahan kimia tersebut tidak berfungsi lagi serta dapat menimbulkan kecelakaan dan keracunan.
2.     Air dan asam - basa
Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih, jauh dari air, asam dan basa. Senyawa air, asam dan basa dapat
menyebabkan kerusakan alat seperti berkarat, korosif dan berubah fungsinya. Bahan kimia yang bereaksi dengan zat kimia lainnya menyebabkan bahan tersebut tidak berfungsi lagi dan menimbulkan zat baru, gas, endapan, panas serta kemungkinan terjadinya ledakan.
3.     Suhu
Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan :alat memuai atau mengkerut, memacu terjadinya oksidasi, merusak cat serta mengganggu fungsi alat elektronika.
4.     Mekanis
Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan tekanan yang besar. Gangguan mekanis dapat menyebabkan terjadinya kerusakan alat / bahan.
5.     Cahaya
Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari sengatan matahari secara langsung. Penyimpanan bagi alat dan bahan yang dapat rusak jika terkena cahaya matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam lemari tertutup. Bahan kimianya sebaiknya disimpan dalam botol yang berwarna gelap.
6.     Api
Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga, disebut sebagai segitiga api. Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar, adanya panas yang cukup tinggi, dan adanya oksigen. Oleh karenanya penyimpanan alat dan bahan laboratorium harus memperhatikan komponen yang dapat menimbulkan kebakaran tersebut.

Cara menyimpan alat laboratorium IPA
Cara menyimpan alat laboratorium IPA dengan memperhatikan bahan pembuat alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya. Penyimpanan alat menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola laboratorium dan diketahui oleh pengguna /praktikan.

Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat di laboratorium, maka sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing. Alat yang rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada tempat tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus dan buku inventaris laboratorium IPA.

Cara menyimpan bahan laboratorium IPA
Cara menyimpan bahan laboratorium IPA dengan memperhatikan kaidah penyimpanan, seperti halnya pada penyimpanan alat laboratorium. Sifat masing-masing bahan harus diketahui sebelum melakukan penyimpanan, seperti:
1.     Bahan yang dapat bereaksi dengan kaca sebaiknya disimpan dalam botol plastik.
2.     Bahan yang dapat bereaksi dengan plastik sebaiknya disimpan dalam botol kaca.
3.     Bahan yang dapat berubah ketika terkenan matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam botol gelap dan diletakkan dalam lemari tertutup. Sedangkan bahan yang tidak mudah rusak oleh cahaya matahari secara langsung dalam disimpan dalam botol berwarna bening.
4.     Bahan berbahaya dan bahan korosif sebaiknya disimpan terpisah dari bahan lainnya.
5.     Penyimpanan bahan sebaiknya dalam botol induk yang berukuran besar dan dapat pula menggunakan botol berkran. Pengambilan bahan kimia dari botol sebaiknya secukupnya saja sesuai kebutuhan praktikum pada saat itu. Sisa bahan praktikum disimpam dalam botol kecil, jangan dikembalikan pada botol induk. Hal ini untuk menghindari rusaknya bahan dalam botol induk karena bahan sisa praktikum mungkin sudah rusak atau tidak murni lagi.
6.     Bahan disimpan dalam botol yang diberi simbol karakteristik masing-masing bahan.


Sekian penjelasan yang dapat mimin sampaikan, semoga bermanfaat  ya guys..
WASSALAMUALAIKUM WR.WB.




Sumber Rujukan : https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=11&idmateri=240&mnu=Materi3&kl=7

TANDA BAHAYA DI LABORATORIUM

TANDA BAHAYA DI LABORATORIUM

Jika kita sering menjumpi pada suatu kemasan bahan kimia berbahaya pasti ada simbol-simbol yang merupakan tanda bahaya yang mengandung arti tertentu, contohnya simbol gambar tengkorak, simbol gambar X atau yang lainnya.
Dibawah ini adalah penjelasan mengenai simbol gambar dan artinya pada bahan kimia berbahaya :
Simbol Toxic (Beracun) Huruf Kode “ T “
Formulasi dan Bahan yang ditandai dengan simbol beracun "Toxic" dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit. Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan timbulnya kanker jika masuk ke tubuh.
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-solven seperti metanol (Toksik) dan Benzene (Toksik, Karsinogenik).
Simbol Very Toxic (Sangat Beracun) Huruf Kode “ T+ “


Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya "Very Toxic" dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit.
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin.

•           Simbol Corrosive (Korosif) Huruf Kode “ C “

Bahan dan formulasi dengan notasi "Corrosive" adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH kurang dari 2 atau pH lebih dari 11,5), ditandai sebagai bahan korosif.
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya asam mineral seperti HCl dan H2SO4 maupun basa seperti larutan NaOH yang kurang dari 2%.
•           Simbol  Harmful (Berbahaya) Huruf Kode “ Xn “

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya "Harmful" memiliki merusak kesehatan sedang jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit.
Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya solven 1,2-etane-1, 1,2 diol atau etilen glikol (berbahaya) dan diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik). Bahan-bahan yang merusak jaringan (Tissue Destroying Substances) yang meliputi sub grup bahan bahan korosif dan bahan iritan.
•           Simbol Dangerous for Environment Huruf Kode “ N “

Bahan dan formulasi dengan notasi berbahaya bagi lingkungan adalah dapat menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisme) dan menyebabkan gangguan ekologi.
Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin.(SELARAS)
•           Simbol Irritant (Menyebabkan Iritasi) Huruf Kode “ Xi “


Bahan dan formulasi dengan notasi "Irritant" adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.
Frase R untuk bahan atau formula irritant adalah R36, R37, R38 dan R41.
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya isopropilamina, kalsium klorida serta  asam dan basa encer.
•           Explosive (bersifat mudah meledak)

Huruf kode: E
Bahan dan formulasi  yang ditandai dengan notasi bahaya  EXPLOSIVE dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain  bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan  propagasi gelombang udara yang bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang diberikan dalam Law for Explosive Substances.

Di laboratorium, campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat meledak. Sebagai contoh, asam nitrat  dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau bekerja dengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan  dan pengalaman praktis maupun  keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan maupun persediaan/cadangan.

Frase-R untuk bahan mudah meledak : R1, R2 dan R3
Sebagai contoh untuk bahan yang dijelaskan di atas adalah 2,4,6-trinitro toluena (TNT)

Keamanan :   Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain  bahkan tanpa oksigen atmosferik.

•           Oxidizing (pengoksidasi)

  • Huruf kode: O
  • Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya OXIDIZING biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik.
  •  
  • Frase-R  untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9
  • Contoh bahan tersebut adalah kalium klorat dan kalium permanganat juga asam nitrat pekat.
  • Keamanan : Hindari panas serta bahan mudah terbakar dan reduktor 


Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar)

Huruf kode:F+
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya EXTREMELY FLAMMABLE  merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +35oC). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas  dengan udara dapat membentuk  suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.

Frase-R untuk bahan amat sangat  mudah terbakar : R12
Contoh bahan dengan sifat  tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas)
Keamanan: Hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api.

·         Highly flammable (sangat mudah terbakar)

  • Huruf kode: F
  • Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya HIGHLY FLAMMABLE adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21oC). Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai highly flammable.
  •  
  • Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar : R11
  • Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya aseton dan logam natrium, yang sering digunakan di laboratorium sebagai solven dan agen pengering.
  • Keamanan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan api, setra hindari pengaruh pada kelembaban tertentu. 
Flammable (mudah terbakar)
Huruf kode: tidak ada
Tidak ada simbol bahaya diperlukan untuk melabeli bahan dan formulasi dengan notasi bahaya FLAMMABLE. Bahan dan formulasi likuid yang memiliki titik nyala antara +21oC dan +55oC dikategorikan sebagai bahan mudah terbakar (Flammable).
           
Frase-R untuk bahan mudah terbakar : R10
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya minyak terpentin.
Keamanan : Hindari atau jauhkan dari api terbuka, sumber api dan loncatan api.

•           Flammable Solid ( padatan mudah terbakar)

  • Padatan yang mudah terbakar didefinisikan sebagai padatan yang memenuhi salah satu syarat dibawah ini :
  • •      Merupakan bahan peledak basah, Merupakan zat yang dapat bereaksi sendiri, karena tidak stabil terhadap panas dan terdekomposisi menghasilkan panas (walaupun tanpa oksigen dari udara), Padatan yang mudah sekali terbakar.
  •  
  • •       Pembakaran spontan harus mengikuti salah satu syarat : Bahan yang bereaksi dengan air dan menimbulkan panas serta api (pyrophoric material) adalah suatu cairan atau padatan (banyak atau sedikit jumlahnya) yang dalam 5 (lima) menit berada di udara bebas tanpa disulut api dapat terbakar (menimbulkan api) dengan sendirinya.
  • Keamanan : Hindari panas atau bahan mudah terbakar dan reduktor serta hindari kontak dengan air apabila bereaksi dengan air dan menimbulkan panas serta api.
  • Very toxic (sangat beracun)
Huruf kode: T+Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya VERY TOXIC dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau  kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak dengan kulit.
Suatu bahan dikategorikan sangat beracun jika memenuhi kriteria berikut:


            LD50 oral (tikus)                                                ≤ 25 mg/kg berat badan
            LD50 dermal (tikus atau kelinci)                         ≤ 50 mg/kg berat badan
            LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu      ≤ 0,25 mg/L
            LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap                ≤ 0,50 mg/L
 Frase-R  untuk bahan sangat beracun : R26, R27 dan R28
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin



SUMBER :
http://alchemistbio1.blogspot.co.id/2013/09/tanda-bahaya-di-laboratorium_5.html